Doa untuk Ibu Hamil Agar Bayi di Dalam Kandungan Sehat dan Rupawan

 Doa untuk Ibu Hamil Agar Bayi di Dalam Kandungan Sehat dan Rupawan


Setiap ibu hamil meminta bayi di di dalam kadar selalu di dalam kondisi sehat hingga waktu persalinan tiba. Apa pun type kelamin si kecil --baik perempuan atau pun laki-kaki, mesti selalu disyukuri. Namun, keliru satu harapan lain sebagian besar ibu hamil ialah mengidamkan anaknya terlahir bersama dengan paras atau wajah yang rupawan.


Ya Moms, tak acuhkan pula nantinya akan melahirkan secara normal (pervaginam) atau operasi caesar, ibu hamil meminta sehingga anaknya dapat sehat dan rupawan. Terlebih, waktu kehamilan memasuki usia 4 bulan, misalnya. Dalam ajaran Islam, di usia inilah, ruh ditiupkan ke di dalam janin yang tumbuh di kadar seorang ibu.

Bahkan, Menurut Hadis Riwayat (HR) Imam Muslim, di usia 4 bulan, bayi di di dalam kadar udah punya bagian-bagian tubuh yang lengkap sebagaimana layaknya seorang manusia. Lantas, adakah doa spesifik sehingga anak terlahir bersama dengan sehat dan rupawan?

Doa untuk Ibu Hamil Agar Anak Sehat dan Rupawan Makanan ini sanggup dikonsumsi ibu hamil yang terinfeksi Covid-19

Doa untuk Ibu Hamil Agar Bayi di Dalam Kandungan Sehat dan Rupawan (1)

search

Perbesar

Doa untuk Ibu Hamil Agar Bayi di Dalam Kandungan Sehat dan Rupawan Foto: Meiliani/kumparan

Moms, meski tak tersedia doa spesifik sehingga bayi di di dalam kadar kelak menjadi anak yang sehat dan rupawan, namun tersedia sebagian surat di di dalam Al-Quran yang diajurkan Anda baca sehari-hari tentang kehamilan, andaikan saja, Surat Maryam (ayat 18-21) dan Surat Yusuf (ayat 1-6). Lebih lanjutnya, berikut bacaan Surat Maryam dan Surat Yusuf beserta artinya.


Surat Maryam (ayat 16-21) Pilihan Makanan Sehat untuk Ibu Hamil, Baik bagi Janin

وَٱذْكُرْ فِى ٱلْكِتَٰبِ مَرْيَمَ إِذِ ٱنتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا

(ważkur fil-kitābi maryam, iżintabażat min ahlihā makānan syarqiyyā)

فَٱتَّخَذَتْ مِن دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَآ إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا

(fattakhażat min dụnihim ḥijābā, fa arsalnā ilaihā rụḥanā fa tamaṡṡala lahā basyaran sawiyyā)

قَالَتْ إِنِّىٓ أَعُوذُ بِٱلرَّحْمَٰنِ مِنكَ إِن كُنتَ تَقِيًّا

(qālat innī a’ụżu bir-raḥmāni mingka ing kunta taqiyyā)

قَالَ إِنَّمَآ أَنَا۠ رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَٰمًا زَكِيًّا

(qāla innamā ana rasụlu rabbiki li`ahaba laki gulāman zakiyyā)

قَالَتْ أَنَّىٰ يَكُونُ لِى غُلَٰمٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِى بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيًّا

(qālat annā yakụnu lī gulāmuw wa lam yamsasnī basyaruw wa lam saya bagiyyā)

قَالَ كَذَٰلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَىَّ هَيِّنٌ ۖ وَلِنَجْعَلَهُۥٓ ءَايَةً لِّلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِّنَّا ۚ وَكَانَ أَمْرًا مَّقْضِيًّا


(qāla każālik, qāla rabbuki huwa ‘alayya hayyin, wa linaj’alahū āyatal lin-nāsi wa raḥmatam minnā, wa kāna amram maqḍiyyā)

Artinya: "Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di di dalam Al-Quran, yaitu dikala ia jauhi diri dari keluarganya ke suatu daerah di sebelah timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus ruh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata, "Sesungguhnya saya berlindung darimu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, kalau kamu seorang yang bertakwa.” Ia (Jibril) berkata, "Sesungguhnya saya ini semata-mata seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.” Maryam berkata, "Bagaimana akan tersedia bagiku seorang anak laki-laki, tetapi tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan saya bukan (pula) seorang pezina!" Jibril berkata, "Demikianlah; Tuhanmu berfirman, 'Hal itu adalah ringan bagi-Ku; dan sehingga dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; perihal itu adalah suatu perkara yang udah diputuskan'.”

Doa untuk Ibu Hamil Agar Bayi di Dalam Kandungan Sehat dan Rupawan (2)

search

Perbesar

Doa untuk Ibu Hamil Agar Bayi di Dalam Kandungan Sehat dan Rupawan. Foto: Shutter Stock

Surat Yusuf (Ayat 1-6)


الٓر ۚ تِلْكَ ءَايَٰتُ ٱلْكِتَٰبِ ٱلْمُبِينِ

(alif lām rā, tilka āyātul-kitābil mubīn)

إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ قُرْءَٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

(innā anzalnāhu qur`ānan 'arabiyyal la'allakum ta'qilụn)

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ ٱلْقَصَصِ بِمَآ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ وَإِن كُنتَ مِن قَبْلِهِۦ لَمِنَ ٱلْغَٰفِلِينَ

(naḥnu naquṣṣu 'alaika aḥsanal-qaṣaṣi bimā auḥainā ilaika hāżal-qur`āna wa ing kunta ming qablihī laminal-gāfilīn)

إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَٰٓأَبَتِ إِنِّى رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِى سَٰجِدِينَ

(iż qāla yụsufu li`abīhi yā abati innī ra`aitu aḥada 'asyara kaukabaw wasy-syamsa wal-qamara ra`aituhum lī sājidīn)

قَالَ يَٰبُنَىَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلَىٰٓ إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا۟ لَكَ كَيْدًا ۖ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ لِلْإِنسَٰنِ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

(qāla yā bunayya lā taqṣuṣ ru`yāka 'alā ikhwatika fa yakīdụ laka kaidā, innasy-syaiṭāna lil-insāni 'aduwwum mubīn)

وَكَذَٰلِكَ يَجْتَبِيكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِن تَأْوِيلِ ٱلْأَحَادِيثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكَ وَعَلَىٰٓ ءَالِ يَعْقُوبَ كَمَآ أَتَمَّهَا عَلَىٰٓ أَبَوَيْكَ مِن قَبْلُ إِبْرَٰهِيمَ وَإِسْحَٰقَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

(wa każālika yajtabīka rabbuka wa yu'allimuka min ta`wīlil-aḥādīṡi wa yutimmu ni'matahụ 'alaika wa 'alā āli ya'qụba kamā atammahā 'alā abawaika ming qablu ibrāhīma wa is-ḥāq, inna rabbaka 'alīmun ḥakīm)

Artinya: "Alif Lam Ra. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang jelas. Sesungguhnya Kami menurunkannya sebagai Qur'an berbahasa Arab, sehingga kamu mengerti. Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik bersama dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum akan itu terhitung orang yang tidak mengetahui. (Ingatlah), dikala Yusuf bicara kepada ayahnya, “Wahai ayahku! Sungguh, saya (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat seutuhnya sujud kepadaku.” Dia (ayahnya) berkata, “Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan menyebabkan tipu daya (untuk membinasakan)mu. Sungguh, setan itu musuh yang mengetahui bagi manusia.” Dan demikianlah, Tuhan memilih engkau (untuk menjadi Nabi) dan mengajarkan kepadamu sebagian dari takwil mimpi dan menyempurnakan (nikmat-Nya) kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia udah menyempurnakan nikmat-Nya kepada ke dua orang kakekmu sebelum akan itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sungguh, Tuhanmu Maha Mengetahui, Mahabijak-sana."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

Nusindo.id: Solusi Terbaik untuk Pelatihan Kesehatan Profesional yang Terintegrasi

Cara Menemukan Pengacara Keringanan Pajak