Aset Investasi Pajak

Aset investasi dapat menjadi subjek pajak di dalam lebih dari satu langkah terkait pada negara dan

sistem perpajakan yang berlaku. Berikut adalah lebih dari satu Info perihal bagaimana aset investasi dapat kena pajak:

Keuntungan Modal: Keuntungan yang dihasilkan dari penjualan aset investasi layaknya saham, obligasi, atau properti kebanyakan dikenakan pajak sebagai keuntungan modal. Keuntungan modal adalah selisih antara harga jual dan harga perolehan aset. Tarif pajak penghasilan individu dan peraturan perhitungan dapat banyak ragam terkait pada style aset, lamanya aset dipegang, dan undang-undang perpajakan negara Anda.

Dividen: Dividen yang diterima dari saham perusahaan kebanyakan dikenakan pajak sebagai pendapatan. Beberapa negara bisa saja beri tambahan pengurangan pajak atau penghapusan pajak bagi pemegang saham di dalam negeri atau berdasarkan perjanjian perpajakan ganda.

Bunga: Bunga yang diterima dari investasi layaknya obligasi atau deposito bisa saja termasuk dikenakan pajak sebagai pendapatan bunga. Tarif pajak bunga dapat banyak ragam terkait pada negara Anda.

Pajak Kripto: Beberapa negara udah mulai mempertimbangkan pengenaan pajak atas transaksi aset kripto, layaknya Bitcoin. Keuntungan dari perdagangan atau penjualan kripto dapat dikenakan pajak warisan hadiah sebagai keuntungan modal atau pendapatan.

Pajak Real Estat: Properti atau real estat yang disewakan atau dijual dapat dikenakan pajak properti atau pajak keuntungan modal terkait pada transaksi dan status kepemilikan.

Capital Gains Tax (CGT): Beberapa negara mempunyai pajak spesifik yang disebut Capital Gains Tax (CGT) yang dikenakan pada keuntungan modal dari penjualan aset investasi. Tarif CGT dan peraturan perhitungannya bervariasi.

Pajak Penghasilan Pasif: Beberapa negara bisa saja menerapkan pajak pendapatan pasif atau pajak atas pendapatan yang dihasilkan dari aset investasi tertentu.